Jumat, 08 Desember 2017

Isra' Mi'raj (SKI Kelas 4)

Mengapa Nabi Muhammad di Isra’ mi’raj-kan?
Setelah menjadi rasul, Nabi Muhammad Saw. semakin giat berdakwah.  Semakin giat dakwah beliau makin banyak pula tantangan dan ancaman yang datang. Nabi semakin cemas dan khawatir akan keberhasilan dakwahnya. Setiap kali Nabi merasa cemas dan khawatir Allah Swt. selalu menenangkan hati beliau, dengan menurunkan wahyu-wahyu-Nya.
Kala itu Rasulullah mendapat ujian yang sangat berat, yakni dua orang terdekat beliau yang selalu membela beliau telah wafat. Baru saja paman Abu Thalib bin Abdul Muthalib meninggal. Tiga hari kemudian istri beliau, yakni Khadijah ra. telah dipanggil Sang Khaliq. Beliau benar-benar berduka. Kaum Muslimin juga merasakan sedih sekali. Reaksi kafir Quraisypun semakin keras memusuhi Nabi Saw.
Dalam keadaan seperti itu, Allah Swt. mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput beliau. Pada malam tanggal 27 Rajab tahun 621 M Rasulullah sedang duduk merenung di serambi masjid. Datanglah Jibril mendekati beliau dan mengajaknya untuk melakukan perjalanan jauh, yakni isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan mi’raj ke langit ketujuh.
Allah Swt. Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana selalu menolong dan menghibur di saat Nabi merasa sedih dan risau. Allah bermaksud menunjukkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya. Sehingga beliau tak perlu cemas atau risau. Peristiwa yang akan dialami Nabi kali ini sangat menakjubkan. Kejadiannya sulit diterima akal biasa. Hanya orang beriman yang dapat mempercayainya.

Kapan peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi?
Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M, yaitu 3 tahun sebelum hijrah.

Bagaimana Nabi Saw. menempuh perjalanan yang menakjubkan itu?
1.   Perjalanan Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
a.   Nabi Muhammad Saw. mengendarai Buraq yang dibawa Malaikat Jibril dari Surga.
b. Dalam perjalanan, berhenti sejenak dan melaksanakan salat sunnah 2 rakaat di Madinah, Jibril menjelaskan kepada Nabi Muhammad Saw. bahwa ditempat inilah kelak Nabi Muhammad Saw. berhijrah.
c.   Setelah melanjutkan perjalanan, Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw. turun untuk salat sunnah 2 rakaat. Di Thuur Sina, yaitu tempat Nabi Musa AS. berbicara langsung dengan Allah Swt.
d. Kemudian untuk yang ketiga kalinya Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw. berhenti untuk melakukan salat sunnah 2 rakaat lagi. di Baitul Lahm, tempat Nabi Isa AS. Lahir.
e.  Dalam perjalanan, Nabi Muhammad Saw. mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna.
2.   Perjalanan Mi’raj dari Masjidil Aqsa ke langit ketujuh (Sidratul Muntaha).
       Setelah melalui perjalanan dari langit pertama hingga langit ketujuh, Nabi Muhammad Saw. kemudian melanjutkan perjalanan tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril. Pada saat itulah Nabi Muhammad Saw. menerima perintah salat langsung dari Allah Swt.

Peristiwa apa yang dialami Rasulullah ketika menjalankan isra’ dan mi’raj?
1.   Bertemu dengan Jin Ifrid.
2. Rasulullah menyaksikan orang yang tak henti-hentinya menuai (memanen) hasil tanamannya. Sebagai gambaran bagi orang yang berjuang dalam membela agama Allah. Amal mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali.
3. Nabi Muhammad Saw. mencium bau harum. Jibril menjelaskan bahwa bau tersebut adalah bau dari kuburan Mashithah beserta keluarganya yang dibunuh oleh Raja Fir’aun karena tetap teguh mempertahankan keimanannya kepada Allah Swt.
4.   Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang berzina. Nabi diperlihatkan ada beberapa orang yang sedang membawa daging, dan disebelah orang-orang itu terdapat daging yang sudah membusuk, kemudian orang-orang itu membuang daging yang dibawanya dan mengambil daging yang sudah membusuk.
5. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang suka makan riba. Nabi diperlihatkan ada orang yang perutnya sangat besar sehingga sukar untuk berjalan.
6. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang suka berdusta dan membicarakan keburukan orang lain. Nabi diperlihatkan ada orang yang memotong lidahnya sendiri, setelah lidahnya terpotong kemudian ersambung kembali, begitu seterusnya berulang-ulang.
7. Kemudian Nabi juga diperlihatkan gambaran wajah-wajah para malaikat penjaga neraka. Wajahnya menakutkan, tidak tersenyum dan tidak memperlihatkan keramahan dan kelembutan sedikitpun.

Apa keistimewaan salat lima waktu?
   Salah satunya adalah bahwa salat lima waktu adalah perintah langsung Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. tanpa perantaraan Malaikat jibril. Ketika dimi’rajkan ke Sidratul Muntaha, Nabi mendapat perintah melaksanakan salat. Semula, perintah salat dalam sehari semalam adalah 50 kali sebagaimana diwajibkan atas umat sebelumnya. Namun Allah memberikan keringanan kepada Nai Muhammad Saw. dan umatnya, sehingga perintah salat hanya diwajibkan lima waktu dalam sehari-semalam. Namun pahala dan keutamaannya tidak kurang dari lima puluh kali.
    Salat lima waktu merupakan salah satu Rukun Islam. Setiap muslim yang berakal dan sudah balig wajib melaksanakannya dengan tertib. Salat menjadi tiang agama. Orang yang menegakkan salat berarti menegakkan agama. Dan orang yang meninggalkan salat berarti merobohkan agama. Orang yang meninggalkan salat sekali saja, maka namanya akan dicatat di pintu neraka, sampai ia lakukan kembali (qada) salat itu.
   Salat menjadi amal ibadah yang sangat penting. Amal perbuatan manusia yang kelak akan dihisab pertama pada “Hari Perhitungan” (Yaumul Hisab) adalah salat. Jika seseorang baik dan sempurna ibadah salatnya, maka akan dinilai baik semua amal ibadahnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar